Usaha Penjualan Tempe Milik Ahmad Banyak Peminat

TAJUK EKONOMI – Ahmad Sugito, 39 tahun, warga Kelurahan Molinow, Kecamatan Kotamobagu Barat, membuka usaha  tempe untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyaknya peminat di Kotamobagu, dan tingginya permintaan pasar, menjadi alasan Ahmad memilih usaha tempe, yang bernama Tempe Bolang ini.

“Saat itulah saya dan istri  Mira Fadlina memutuskan untuk membuka tempe pada tahun 2013,” ujarnya, Sabtu (2/12/2023).

Seiring berjalannya waktu, bisnisnya semakin banyak mendapatkan pelanggan, mulai dari penjual makanan hingga perusahaan besar.

“Bisnis berusia sepuluh tahun ini kami beri nama Tempe Bolang. Dan pelanggan kami antara lain pedagang makanan, pedagang sayur, pedagang gorengan, pedagang pasar, dan perusahaan tambang J-Resources Bolaang Mongondow,” tambahnya.

Dia juga mengatakan, sekali produksi dalam pembuatan tempe ini bisa menghabiskan tiga karung  kedelai per hari.

“Untuk harganya bervariasi sesuai dengan ukuran, ada yang berukuran kecil, sedang, dan cukup besar. Tempe  berukuran kecil dijual dengan harga Rp 1.000 hingga Rp 2.000, sedangkan tempe berukuran besar dijual dengan harga 4.000 hingga 6.000 rupee dan Rp 35.000 per lembarnya,” jelasnya.

Adapun untuk bahannya, dia mengunakan biji kedelai impor, kemudian perebusannya tidak menggunakan gas namun menggunakan kayu bakar.

“Dalam proses produksi saya dibantu oleh tiga orang pekerja dalam membuat tempe, mulai dari memasak kedelai hingga mengemas tempe,” tutupnya.(YA)