Pemerintah Kabupaten Boltim Advertisment

BMR Forum Hijau Gunakan Metode ini untuk Kurangi Sampah Plastik

Tajuk.News, KOTAMOBAGU – Sampah plastik menjadi salah satu sumber utama penumpukan sampah di Indonesia. Sampah plastik seakan menjadi masalah yang tiada pernah habisnya.

Di Kotamobagu sendiri, sampah plastik mengakibatkan Tempat Pembungan Akhir (TPA) hampir penuh. TPA yang lokasinya berada di Desa Kopandakan I kecamatan Kotamobagu Selatan, akan dipindahkan, karena sudah tidak cukup, untuk menampung sampah yang masuk. Setiap harinya kurang lebih 6 ton sampah masuk di TPA yang didominasi sampah plastik.

Banyak yang memusnahkan sampah plastik dengan cara dibakar untuk mengurangi tumpukan sampah. Sampah memang berkurang karena menyusut menjadi abu setelah dibakar. Namun, cara ini justru menimbulkan masalah baru bagi kesehatan maupun lingkungan, seperti pencemaran udara.

Untuk mengatasi masalah sampah plastik, para pemuda yang tergabung dalam BMR Forum Hijau, di jalan Kembang kelurahan Gogagoman kecamatan Kotamobagu Barat, mendaur ulang sampah platik dengan menggunakan metode ecobrick.

“Ecobrick merupakan metode yang digunakan untuk meminimalisir sampah plastik dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik bersih hingga botol tersebut benar-benar keras dan padat,” ujar Ketua BMR Forum Hijau, Arman Sani.

Tujuan dari Ecobrick untuk mengurangi sampah plastik, serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang berguna.

“Contoh pemanfaatan pembuatan ecobrick adalah untuk pembuatan meja, kursi, maupun barang lainnya. Metode ini terbukti efektif untuk mengurangi jumlah plastik. Membuat ecobrick sangat mudah, cukup dengan sampah plastik, gunting, besi sebagai pemadat dan media botol plastik sebagi wadah,” tambahnya.

Dia juga menambahkan, botol plastik boleh dengan ukuran beragam dan warna yang bervariasi, yang perlu dilakukan adalah menyamakan ukuran dan botol plastik agar pengaplikasian ecobrick dapat bernilai, tak hanya sederhana tapi bernilai estetika.

“Ecobrick sendiri hanya bisa diisi dengan sampah anorganik. Sampah plastik tersebut digunting menjadi lebih kecil agar mudah dimasukkan ke dalam botol hingga terisi penuh, kemudian botol tersebut ditekan menggunakan pemadat besi hingga botol tersebut keras, padat dan terisi penuh dengan plastik. Ini bertujuan agar produk ecobrik tidak mudah penyok,” tutupnya.