ALMAMATER Desak Kejaksaan Panggil dan Periksa Terduga Pelaku Korupsi Dana Desa

TAJUK TAPANULI SELATAN – Aliansi Mahasiswa Maju Terintegasi (ALMAMATER) menyuarakan permintaan kepada Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan untuk segera memanggil, dan memeriksa Ketua Tim Penggerak PKK, inisial R, dan Ketua APDESI, inisial HB, terkait dugaan korupsi Dana Desa untuk pelatihan dan pengadaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di seluruh desa pada tahun anggaran 2022.

Puluhan mahasiswa ALMAMATER melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Kejari Tapsel di Sipirok, Kamis (30/11/2023).

Permintaan pemanggilan dan pemeriksaan dugaan korupsi itu disampaikan puluhan massa ALMAMATER yang melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Kejari Tapsel di Sipirok, Kamis (30/11/2023).

Dalam surat pernyataan sikap dibacakan Koordinator Aksi Didi Santosa, ALMAMATER mendesak Kejari Tapsel segera periksa Ketua TP PKK, Ketua APDESI dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, MY, yang diduga melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Yakni dengan dugaan menitipkan anggaran pelatihan dan pengadaan Tanaman Obat Keluarga di 212 APBDes se Tapanuli Selatan. Perealisasiannya dilakukan pada pencairan Tahap II dan III APBDes tahun anggaran 2022.

Hasil penelusuran dan investigasi ALMAMATER, dana yang dicairkan untuk pelatihan tanaman TOGA selama 2 hari 3 malam di Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara  sebesar Rp.10 juta per desa. Jika dikalikan 212 desa se Tapsel maka total uangnya sebesar Rp.2.120.000.000 untuk pelatihan saja.

Kemudian untuk pengadaan tanaman TOGA juga Rp.10 juta per desa atau jika dikalikan 212 desa se Tapsel juga sebesar Rp.2,12 Miliyar.

“Pengadaan TOGA ini ternyata tidak terealisasi penuh. Sementara pencairan anggarannya direalisasikan 100 persen. Dugaan keterlibatan Ketua Tim Penggerak PKK adalah menitipkan anggaran pelatihan dan pengadaan TOGA di seluruh APBDesa dengan dikoordinir oleh Ketua APDESI dan seizin Kadis PMD Tapsel,” jelas Didi.

Bahkan menurut informasi diterima ALMAMATER, pelatihan dan pengadaan TOGA ini melibatkan PT. S, salah satu perusahaan besar di Tebing Tinggi yang diduga diperantarai orang dekat Ketua TP PKK Tapsel.

“Atas dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme berjamaah ini. Kami minta aparat penegak hukum yang dalam hal ini Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan, agar segera panggil dan periksa semua yang terlibat,” tegasnya.

Dari kantor Kejari Tapsel, massa ALMAMATER melanjutkan aksinya ke kantor Bupati Tapanuli Selatan. Selain menyampaikan pernyataan sikap yang sama, massa meminta Bupati Dolly Pasaribu memerintahkan Inspektorat untuk memeriksa Kadis PMD, MY.

Kepada Bupati Tapsel Dolly Pasaribu, ALMAMATER juga meminta agar menindaklanjuti penanganan dugaan korupsi ini dengan netral dan transparan. Demi tegaknya supremasi hukum dan terwujudnya Tapanuli Selatan yang Sehat, Cerdas, Sejahtera.

“Akan sia-sia semua hasil program pembangunan dan berjubel penghargaan yang didapat Pemkab Tapsel jika ternyata dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme di tubuh pemerintah dibiarkan mengakar. Salah satuya diduga melibatkan Ketua TP PKK,” tegas massa ALMAMATER dalam orasi aksinya.

Sekedar informasi, tanaman atau tumbuhan yang masuk dalam kategori Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah jahe, kunyit, kencur, lengkuas, daun kemangi, kumis kucing, temu lawak, lidah buaya dan lain-lainnya.(Stevenson)